Communication Technologi Homework

Judul Film : Inspector Gadget.
Tahun : 1999 - Walt Disney Pictures - USA.
Pemain :
Matthew Broderick, Rupert Everett, Joely Fisher, Michelle Trachtenberg, Andy Dick.
Sutradara : David Kellogg.
Penulis : Andy Heyward, Jean Chalopin.

Genre : Family, Action. Adventure, Comedy.
Time : 78 Minutes
Sound : DTS, Dolby Digital

Resensi :
John Brown (Matthew Broderick), adalah satpam yang ingin jadi polisi. Setelah perkelahian melawan penjahat membuatnya cedera berat, Dr. Brenda Bradford (Joely Fisher), atasannya mengubahnya menjadi polisi robot, Inspector Gadget. Mereka berdua menghadapi Claw (Rupert Everett) yang ingin mencuri rahasia teknologi Brenda dan menghancurkan Gadget. Pada saat yang sama, Gadget dan Brenda saling jatuh cinta.












Teknologi :
  • Gadget Car : Mobil dari inspector gadget yang dilengkapi berbagai teknologi canggih dan mesin turbo yang dapat digunakan dengan kecepatan tinggi.
  • Gadget Teropong : teropong rendah dari bawah dan atas topi itu kedua matanya.
  • Gadget Brella : Sebuah tangan memegang payung yang berasal dari topi itu. Dapat digunakan sebagai parasut. Lebih sering daripada tidak, dia akan jatuh dengan cepat bila menggunakan nya 'Brella' bila ternyata di dalam habis.
  • Gadget Coat/gadget lapisan : Jas hujan akan meningkatkan jumlah ketika ia menarik salah satu tombol dan memungkinkan dia untuk hanyut dalam air atau di langit. Hal ini hampir selalu gembos karena tertusuk, sehingga dia menembak melalui langit sebagai udara dilepaskan sebelum jatuh dari ketinggian yang besar.
  • Gadget Helikopter : Baling-baling yang keluar dari topinya yang memungkinkan dia untuk terbang.
  • Gadget Cuffs : tangan palsu untuk memborgol yang berasal dari tangannya di atas tangannya.
  • Gadget Hands : Beberapa tangan mekanis dapat pop dari Gadget's hat. Terkadang tangan ini akan terus berbagai objek termasuk kamera, sebuah lampu sorot, sebuah bukaan, dan hal lainnya yang berguna.
  • Gadget Legs/Arms/Neck : leher, lengan, dan kaki dapat teleskop dan memperpanjang durasi ke besar.
  • Gadget Legs (mata air) : Seperti halnya yang teleskopis, kakinya juga dapat memperpanjang dengan mata air, yang berguna untuk jumping dan arahan.
  • Top-Secret Gadget Phone : Ini adalah salah satu dari beberapa gadget yang tidak suara diaktifkan; Sebaliknya, Ketua Quimby diaktifkan dengan memanggil Gadget. (There is also a regular telephone inside Gadget's hat.) (Juga terdapat dalam telepon biasa Gadget's hat.)
  • Gadget Skates : Roller skates keluar dari bagian bawah sepatu itu. Dia sering sangat lamban dan perjuangan itu untuk menjaga keseimbangan pada skates.
  • Gadget Springs : Sebuah spring yang memungkinkan dia untuk mental, biasanya ketika jatuh kepala pertama dan memukul kepalanya terhadap tanah.
  • Gadget Flower : Sebuah mekanis memegang tangan yang besar sunflower muncul dari topi dan dapat spray gas air atau tidur terhadap musuh.
  • Gadget Ears : Logam cones yang menyebar dari kepalanya, sekitar telinga nya, sehingga dia mendengar dengan lebih baik.

Tahun 2009 ini grup band GiGi akan merilis album terbarunya, setelah hampir setahun lebih mereka tak mengelurkan album. Diakui pentolan Gigi, Armand Mulana, kalau tahun kemarin Gigi memang telat dalam menggarap album. Keterlambatan itu dikarenakan, tahun 2008 kemarin grup band pemilik hits 'Janji' tersebut terlalu asyik dengan kegitan lain. Ditahun 2009 ini, grup band yang juga model video klip vitamin C tersebut juga telah merencanakan perhelatan akbar, untuk hari jadi Gigi ke-15 tahun. "Kalau tidak ada perubahan, 22 Maret nanti Gigi genap berusia 15 tahun. Rencananya Gigi akan mengadakan event besar, yakni meluncurkan buku, album sekaligus konser," tambah sang gitaris, Dewa Budjana. Event besar apakah itu? kita tunggu saja.

Album ketiga Letto, LETHOLOGICA, sudah bisa didapatkan di toko-toko musik dan akan diluncurkan secara resmi pada tanggal 21 Januari mendatang. Album ketiga Letto setelah Truth, Cry, and Lie (2005) dan Don't Make Me Sad (2007) ini berisi 12 lagu yang terdiri dari 3 lagu berbahasa Inggris dan 9 lagu berbahasa Indonesia. Warna musiknya beragam, tapi tetap dihiasi dengan lirik-lirik yang menyentuh. Warna musik etnis juga mewarnai sebagian lagu termasuk musik etnik Bali dan Minang dan Jawa.

Menurut sang vokalis, Noe, album Lethologica mewakili perasaan Letto yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata tetapi dengan musik. Lethologica sendiri punya arti penyakit disorder, menggambarkan saat dimana kita tidak bisa mengingat apa yang kita inginkan
. Single andalan di album ini, Lubang Di Hati sudah terlebih dahulu diperkenalkan lewat radio dan bahkan menjadi lagu tema salah satu sinetron di TV swasta.

Masih ingat dengan lagu yang berjudul 'Simpan Saja' yang dibawakan oleh band beranggotakan Delia (vokal), Ayi (gitar), Leo (bass), Jay (drum), Dan iaz (keyboard)? yup mereka adalah Ecoutez (baca : Ekute) yang kembali merilis album terbaru mereka dalam ECOUTEZ - POSITIVE. Dibawah naungan Universal Music Indonesia, band yang cukup berhasil dengan debut album pertama mereka “Ecoutez!” yang dirilis tahun 2007 lalu itu, kini dengan beraliran pop sedikit jazz mereka kembali meramaikan blantika musik Indonesia dengan pop jazzy yang selezat eskrim. Bagi kamu-kamu pencinta musik jazz easy listening, album ini cukup bagus untuk diperdengarkan, simak saja dengan sebuah single andalan mereka yang berjudul "Are You Really The One". Di lagu ini terasa segar dengan ketukan nada yang cenderung mengarah ke komposisi medium-upbeat dan sama sekali tidak bertempo kendor justru lagu ini berkontur groovy.

"Kesegaran itu juga selaras dengan konsep aransemen yang ditawarkan Ecoutez di album keduanya ini. Mendengarkan musik Ecoutez seperti menikmati sebuah es krim. Es krimnya itu sendiri diumpamakan 'musik pop', dan segala elemen penambah rasa yang ditaburkan di atasnya adalah 'jazz', katakanlah pop yang dibalut aransemen jazz. Karena kami ingin musik Ecoutez bisa dinikmati siapa saja." ungkap Levi 'The Fly' selaku Produser Eksekutif dari album Ecoutez ini. Dengan pengolahan materi album yang dikerjakan di Studio 18 Jakarta, album yang seharusnya sudah bisa dinikmati setahun yang lalu ini agak sedikit mundur dari jadwal semestinya, itu dikarenakan adanya kendala teknis dimana hard-disk komputer penyimpan data rekaman jebol.

Akan tetapi, dengan jebolnya komputer itu jadi banyak hikmah berharga yang dapat mereka petik dari musibah tersebut "Banyak ide yang tadinya tidak terpikirkan muncul saat proses rekaman ulang. Misalnya di lagu 'Mamamu', ada penggunaan string dan sampling. Tadinya nggak kepikirkan" ungkap Ayi gitaris dari Ecoutez. Ecoutez, yang dibentuk pada tanggal 1 November 2005 di Jakarta, telah berhasil merampungkan 10 lagu ciamiik dalam kemasan energik serta diisi dengan kreatifitas terbaik yang layak untuk kamu-kamu miliki karena album ini terasa asik. So, bagi kamu-kamu yang ngaku cinta sama perkembangan pop yang di balut jazz dan suka dengan lezatnya es krim, segera datangi dan miliki segera album dari Ecoutez terbaru yang berjudul 'Positive' hanya di toko-toko musik kesayangan kamu persembahan Universal Music Indonesia.

Pengantin baru John dan Jenny Grogan (Owen Wilson dan Jennifer Aniston) memutuskan untuk meninggalkan Michigan dan pindah ke West Palm Beach, Florida. Mereka berdua bekerja sebagai jurnalis di koran lokal terkenal, mulai menjalani tantangan sebuah pernikahan, karir baru dan keputusan untuk memulai keluarga baru.

Belum yakin untuk memiliki anak, mereka mengadopsi seekor anjing. Hadirlah Marley. Bertahun-tahun berlalu, Marley menyaksikan pasang surut kehidupan keluarga Grogans. Jenny dan John lambat laun menyadari bahwa Marley, “anjing terburuk di dunia” itu membawa kebahagiaan diantara mereka.


Jenis Film : Drama/comedy
Produser : Karen Rosenfelt, Gil Netter
Produksi : Twentith Century Fox
Homepage : http://marleyandmemovie.com/
Pemain : Owen Wilson, Jennifer Aniston, Alan Arkin, Eric Dane, Kathleen Turner
Sutradara : David Frankel
Penulis : Scott Frank, Donald Ross

Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang. Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang

Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai. Apakah cinta anissa dan Khudori berakhir di pernikahan? Bagaimana hubungan Anissa dan kedua orang tuanya dan Samsudin suaminya? Apakah Anissa dapat menjadi muslimah seperti yang diinginkan orang tuanya? Saksikan di bioskop-bioskop mulai 15 Januri 2009.

Jenis Film : Drama
Produser : Hanung Bramantyo
Produksi : Starvision
Pemain : Revalina S. Temat, Joshua Pandelaki, Widyawati, Oka Antara, Reza Rahadian, Ida Leman
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis : Hanung Bramantyo, Ginatri S. Noor